Peran UMKM dalam Mencegah Badai Resesi

Sobat Pajak | 2024-14-06 17:18:26 | 3 months ago
article-sobat-pajak
Peran UMKM dalam Mencegah Badai Resesi

Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa perekonomian Indonesia sedang menghadapi berbagai perubahan yang cepat dan mendasar dalam menghadapi resesi global saat ini yang akan mengarah pada situasi perekonomian yang lebih stabil. Secara umum, resesi dapat diartikan sebagai keadaan di mana perekonomian suatu negara mengalami penurunan berdasarkan produk domestik bruto (PDB), jumlah pengangguran, dan pertumbuhan ekonominegatif selama dua kuartal berturut-turut.

Dikutip dari laman resmi Kemenkeu, ancaman resesi didorong oleh kenaikan inflasi global akibat gangguan pasokan akibat pandemi, perang Rusia-Ukraina, dan perang Israel-Palestina, serta pengetatan kebijakan moneter di negara-negara maju. UMKM berperan penting dalam perekonomian Indonesia, apalagi di saat krisis. Hal ini terbukti dari UMKM yang mampu bertahan di masa krisis mata uang tahun 1998 dan pandemi Covid-19.

 

Isu Ancaman Resesi

Menurut International Monetary Fund (IMF), perlambatan ekonomi akibat pandemi virus corona akan berlanjut hingga tahun 2024. Tren melambatnya pertumbuhan ekonomi, yang masih mengacu pada penilaian IMF, juga akan terjadi di beberapa negara lain, termasuk China dan Amerika Serikat.

Ketidakpastian perekonomian global jelas menjadi kekhawatiran global. Banyak negara termasuk Indonesia, yang bersiaga karena cepat atau lambat pasti akan mempengaruhi kinerja perekonomian nasional. Oleh karena itu, hendaknya kita mengambil langkah dari situasi perekonomian dunia yang jelas-jelas sedang tidak dalam kondisi baik dan menjadikan hal tersebut sebagai landasan untuk mengambil tindakan-tindakan yang tidak berdampak negatif terhadap perekonomian nasional di masa depan.

 

Peran UMKM dalam Ancaman Resesi

Peran UMKM dalam ancaman resesi UMKM berkontribusi signifikan terhadap PDB. Banyak UMKM menyerap tenaga kerja dan merupakan pasar potensial bagi industri jasa keuangan. UMKM juga berpotensi pasar ekspor, serta UMKM menyerap kredit terbesar.

UMKM merupakan bagian yang mandiri dalam perekonomian Indonesia yang memiliki tiga peran, antara lain sebagai sarana pemerataan perekonomian masyarakat kecil, sarana pengentasan kemiskinan, dan sarana pendapatan atau penerimaan devisa negara. Dalam peran tersebut, UMKM dinilai mempunyai potensi yang besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

UMKM mampu menyerap 97 persen total tenaga kerja dan menarik hingga 60,4 persen total investasi di Indonesia. Maka, UMKM di Indonesia memiliki peluang untuk menjadi pondasi yang kokoh bagi perekonomian nasional karena memiliki jumlah yang besar dan mampu menyerap tenaga kerja dalam skala yang tinggi.

Penelitian yang dilakukan oleh Gumelar et al., (2023) menyatakan potensi resesi ekonomi dapat dicegah dengan memberdayakan UMKM. UMKM dapat dengan cepat mencari pasar ekspor jika terjadi dampak resesi, seperti hilangnya lapangan kerja dan kenaikan harga akibat  inflasi. Sebaiknya pemerintah mengambil langkah-langkah untuk memajukan UMKM, khususnya dalam hal permodalan. Upaya yang bisa dilakukan antara lain menyederhanakan proses perizinan dan sertifikasi produk UMKM serta memberikan dukungan bunga Kredit Usaha  Rakyat (KUR).

 

Tantangan Bagi UMKM

Tantangan masa depan bagi UMKM yang perlu diatasi oleh para pemangku kepentingan meliputi inovasi dan teknologi, literasi digital, produktivitas, legalitas atau perizinan, pembiayaan, branding dan pemasaran, sumber daya manusia, serta standardisasi dan sertifikasi. Terkait dengan tantangan tersebut, rendahnya kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam mengelola cara bertransaksi bisnis tradisional (offline) hingga online membuat pelaku UMKM harus dapat mempelajari dan memahami teknologi yang mendukung aktivitas bisnisnya.

Article is not found
Article is not found