UMKM Hati-Hati, Kenali Bahaya Pinjol Ilegal
Jakarta - Perkembangan Pinjaman Online atau Pinjol di Indonesia bagai 2 sisi mata uang. Di satu sisi sangat membantu individu atau pelaku bisnis UMKM untuk mengajukan pinjaman dengan cepat, namun di sisi lain ada ancaman teror dari debt collector jika tidak mampu melunasi pinjaman.
Sudah menjadi rahasia umum di masyarakat, jika pihak peminjam tidak mampu membayar tagihannya, akan diteror dengan berbagai cara. Mulai dari teror ke kontak yang ada di handphone si peminjam, dipesankan order makanan fiktif, hingga teror ke tempat kerja si peminjam.
Di sisi lain, Indonesia memiliki banyak sekali Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi negara ini. UMKM menciptakan lapangan kerja, mendorong inovasi, dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, UMKM semakin rentan terhadap bahaya pinjaman online (Pinjol) ilegal.
Peran UMKM dalam Perekonomian Indonesia
UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Mereka sangat membantu mengurangi tingkat pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja, mendorong distribusi pendapatan, dan memfasilitasi pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, terdapat sekitar 64 juta UMKM di Indonesia pada tahun 2020. Namun, UMKM sering menghadapi kendala dalam hal akses ke modal, dan itulah mengapa banyak dari mereka mencari bantuan melalui Pinjol.
Alasan UMKM Memilih Pinjol
Lalu, mengapa UMKM lebih memilih pinjol? UMKM sering menghadapi tantangan dalam mengamankan pinjaman dari lembaga keuangan, contohnya bank. Berikut beberapa alasan mengapa UMKM lebih memilih pinjol untuk mengambil pinjaman.
- Proses Peminjaman yang Cepat dan Mudah
Pinjol menawarkan proses peminjaman yang cepat dan mudah melalui aplikasi seluler atau situs web. UMKM dapat mengajukan pinjaman dalam hitungan menit dan mendapatkan persetujuan dalam waktu singkat
- Tidak Diperlukan Jaminan Fisik
Sebagian besar pinjol tidak memerlukan jaminan fisik seperti aset atau properti. Hal ini sangat memudahkan UMKM yang tidak memiliki aset untuk digunakan sebagai jaminan.
- Penawaran Pinjaman dengan Skala Kecil
Pinjol sering menawarkan pinjaman kecil yang sesuai dengan kebutuhan UMKM. Mereka dapat meminjamkan jumlah yang relatif kecil, bahkan beberapa juta rupiah.
- Dukungan Teknologi
Pinjol menggunakan teknologi untuk menilai risiko kredit dan menawarkan pinjaman kepada UMKM yang dianggap berisiko oleh lembaga keuangan tradisional.
Bahaya Pinjol Bagi UMKM
Meskipun sangat membantu UMKM dalam pengajuan pinjaman dengan cepat dan mudah, pelaku bisnis UMKM perlu menyadari risiko besar berkaitan dengan pinjol yang illegal. Berikut beberapa bahaya yang harus diwaspadai pelaku bisnis UMKM.
- Bunga Tinggi dan Biaya Tersembunyi
Banyak Pinjol ilegal mengenakan bunga yang sangat tinggi, yang dapat menjadi beban keuangan yang tidak terkendali bagi UMKM. Selain itu, mereka sering menyertakan biaya tersembunyi yang tidak diungkapkan secara jelas pada awal transaksi.
- Praktik Pemerasan dan Ancaman
Beberapa Pinjol ilegal menerapkan praktik pemerasan dan ancaman jika UMKM tidak dapat membayar pinjaman mereka tepat waktu. Hal ini menciptakan tekanan psikologis dan ketidaknyamanan bagi peminjam.
- Penyalahgunaan Data Pribadi
Pinjol ilegal sering kali mengumpulkan data pribadi peminjam dengan cara yang tidak sah dan dapat menyalahgunakannya untuk kepentingan mereka sendiri, seperti pemerasan.
- Penyitaan Barang Pribadi
Dalam beberapa kasus ekstrem, Pinjol ilegal dapat menuntut penyitaan barang pribadi atau aset peminjam sebagai jaminan.
- Peningkatan Hutang
UMKM yang terjebak dalam Pinjol ilegal dapat dengan cepat terjerat dalam lingkaran hutang yang sulit dikelola. Mereka seringkali harus mengambil pinjaman lain hanya untuk melunasi hutang yang ada.
Cara Menghindari Pinjol Ilegal
Pelaku bisnis UMKM harus mengetahui cara untuk menghindari pinjol ilegak agar ancaman seperti yang sudah dijelaskan di atas dapat dihindari. Berikut beberapa cara menhindari pinjol illegal.
- Mengevaluasi Kredibilitas Pinjol
Sebelum mengambil pinjaman dari pinjol apa pun, UMKM harus melakukan penelitian mendalam tentang perusahaan tersebut. Mereka perlu memeriksa apakah perusahaan memiliki izin dan lisensi yang sah dari otoritas yang berwenang. Selain itu, mencari ulasan dari pelanggan sebelumnya dapat memberikan gambaran tentang reputasi perusahaan.
- Memahami Persyaratan dan Biaya
UMKM harus membaca dan memahami dengan cermat semua persyaratan dan biaya yang terkait dengan pinjaman. Hal ini mencakup tingkat bunga, biaya admin, denda keterlambatan, dan biaya lainnya. Semua informasi ini harus diungkapkan secara jelas oleh pinjol yang sah.
- Membandingkan Penawaran
Sebelum memutuskan pinjol mana yang akan dipilih, UMKM harus membandingkan penawaran dari beberapa penyedia pinjaman. Hal ini memungkinkan mereka untuk memilih penawaran terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka.
- Menyimpan Bukti Transaksi
UMKM harus selalu menyimpan bukti transaksi, seperti salinan perjanjian pinjaman, bukti pembayaran, dan komunikasi dengan pinjol. Dokumentasi ini akan menjadi bukti jika terjadi perselisihan atau masalah di masa depan.
- Konsultasikan dengan Ahli Keuangan
Jika UMKM merasa bingung atau tidak yakin tentang pinjaman yang akan diambil, mereka dapat berkonsultasi dengan ahli keuangan atau penasihat hukum. Ahli ini dapat memberikan pandangan yang objektif dan membantu membuat keputusan yang bijak.