Lebih Akrab Dengan Intrapreneurship
Indonesia - Menurut Hisrich, intrapreneurship adalah suatu metode yang digunakan untuk mendorong dan membuka kesempatan untuk anggota organisasi (karyawan), agar dapat menciptakan serta mengerjakan sesuatu yang berbeda dari yang lain secara lebih baik dan bertanggung jawab. Pelaku intrapreneurship (intrapreneur) tentunya adalah karyawan atau anggota dari sebuah perusahaan yang menjalankan intrapreneurship. Dengan adanya peluang semacam ini dapat menjanjikan kemajuan bagi perusahaan. Hal ini didorong dengan lahirnya kreativitas dan inovasi.
Perbedaan Perusahaan Tradisional, Entrepreneurship dan Intrapreneurship
Mungkin masih banyak Sobat-sobat yang bingung dengan bedanya intrapreneurship dengan metode lainnya. Maka itu, perhatikan tabel berikut ini yang berisi perbandingan antara traditional managers, Entrepreneurs dan Intrapreneurs
Sifat |
Traditional Managers |
Entrepreneurs |
Intrapreneurs |
Motif utama |
Mengharapkan promosi dan timbal balik (hadiah), ada kantor, staf, dan kekuasaan |
Adanya kebebasan, peluang berkreasi dan dapat uang |
Adanya kebebasan, peluang mengembangkan bakat dan adanya hadiah dari perusahaan |
Kegiatan |
Banyak pengawasan, mendelegasikan kepada orang lain |
Keterlibatan langsung |
Kebanyakan terlibat daripada mendelegasikan |
Risiko |
Sangat berhati-hati |
Lebih moderat dalam pengambilan risiko |
Bersifat moderat dalam pengambilan risiko |
Status |
Sangat ketat |
Tidak peduli dengan status |
Tidak terlalu memperdulikan status, hanya ingin leluasa dan bebas |
Kesalahan & kegagalan |
Menghindari kesalahan |
Sudah terbiasa dengan kesalahan dan kegagalan |
Tidak membicarakan kesalahan sampai berhasil |
Latar belakang Keluarga |
Anggota keluarga bekerja di perusahaan |
Pengusaha small business, professional atau pertanian |
Pengusaha, small business, professional dan pertanian |
Hubungan |
Adanya hierarki |
Saling berkaitan |
Saling berkaitan dalam kerangka hirarki |
Lingkungan atau Iklim Organisasi yang mendorong Intrapreneurship
Untuk menumbuhkan intrapreneurship maka dibutuhkan suasana kepemimpinan yang menunjang hal berikut seperti:
- Penerapan teknologi yang dapat menciptakan keberanian, dan menunjang ide baru agar karyawan tidak takut mengemukakan pendapatnya.
- Terbukanya peluang eksperimen dan tidak khawatir pada kesalahan dan error. Biasanya untuk mendapatkan produk baru, akan dilewati beberapa kegagalan sampai memperoleh produk yang sesuai keinginan.
- Tidak kualifikasi atau skala untuk suatu keberhasilan
- Harus tersedia dana yang cukup untuk melakukan kebebasan pengembangan ide.
- Pengembangan tim, kerjasama antar bidang dan multi disiplin
- Spirit intrapreneurship tidak berdasarkan pada individu, tetapi kesukarelaan dan sistem pemberian hadiah. Hadiah perlu diberikan untuk menghargai energi usaha yang dikeluarkan untuk penciptaan yang baru.
Karakteristik Kepemimpinan Intrapreneurship
Karakteristik kepemimpinan intrapreneurship adalah sebagai berikut:
- Seseorang yang visioner, artinya ia dapat membuat orang lain tertarik akan ide yang diusulkannya, pemimpin yang mempunyai suatu ide maka ia harus bisa meyakinkan orang-orang jika idenya ini sangat bagus. Apabila ada yang tidak setuju maka ia harus berusaha mengatasi ketidaksetujuan itu.
- Pemimpin yang fleksibel dan membuat manajemen yang memberi keleluasaan berkreativitas
- Mendorong kerjasama, dengan menggunakan berbagai pendekatan multidisiplin dari berbagai bidang keahlian, meliputi produksi, engineering, marketing, keuangan, dan sebagainya. Harus diciptakan diskusi terbuka untuk mencari sesuatu yang baru.
Membangun Iklim Intrapreneurship dalam Organisasi
Dalam membangun iklim intrapreneurship diperlukan prosedur yang menunjang. Suasana intrapreneurship dibutuhkan untuk membangun sebuah perusahaan yang akan menerapkan intrapreneurship di dalamnya. Namun, yang penting adalah komitmen dari seluruh jajaran manajemen, dari top, upper, dan middle management. Komitmen seperti inilah yang perlu diperkenalkan kepada seluruh karyawan. Agar iklim intrapreneurship dapat menyebar di seluruh perusahaan. Berilah kebebasan pada karyawan, namun tetap terkendali dan bertanggungjawab terhadap pekerjaannya.
Sampai sini dulu pembahasan mengenai intrapreneurship. Jika Sobat ingin mencari informasi lainnya terkait UMKM, perpajakan, dan berita terkini, silahkan kunjungi website kami di Sobat Buku dan Sobat Pajak, atau melalui media sosial kami di Instragram dan Facebook.