Pedagang di Glodok Raup Puluhan Juta Omzet Jelang Hari Raya Imlek
Indonesia - Masyarakat Tionghoa akan segera menyambut Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 22 Januari mendatang. Para pedagang pun memenuhi ruas jalanan Pecinan Glodok, Jakarta Barat, untuk menjual pernak pernik aksesoris Imlek. Mulai dari pedagang yang berjualan di kios semi permanen, hingga yang memanggul dagangannya.
Para pembeli nampak mengerumuni pedagang incarannya seperti aksesoris, baju, perabot, hingga jajanan pada Senin (16/1).
Seorang pedagang aksesoris Imlek, Yayan, mengaku sudah kehabisan barang dengan gambar Kelinci. Barang dagangannya seperti lampion, amplop angpao, hiasan dinding, dan gantungan pintu aneka rupa sudah ludes terjual.
Yayan menilai jika dibandingkan dengan Imlek tahun lalu, kali ini lebih terasa ramai dan menguntungkan baginya. Bahkan peningkatan omzet itu mencapai lebih dari 200 persen dibanding hari-hari biasanya.
"Puncak ramainya dari minggu kemarin sama (akhir pekan) kemarin. Sekarang orang-orang sudah pada pulang kampung. Minggu kemarin itu omzet paling tinggi, sampe Rp15 juta, kalo hari-hari biasa per hari paling Rp3-4 juta. Terasa banget (peningkatan) ini kalau Imlek," kata Yayan.
Ia mengaku kehabisan barang dagangan Shio Kelinci karena distributor yang takut menyetok barang terlalu banyak. Pasalnya, berkaca dari pengalaman tahun lalu, masih banyak aksesoris yang tidak laku hingga Imlek berakhir.
Kini dengan dagangan berkisar Rp5 ribu hingga Rp200 ribu itu, Yayan menuai keuntungan berlipat. Meskipun, ia juga dibayang-bayangi oleh barang dagangan yang tersisa nanti.
"Tiap tahun kan pada beda beli Shionya (beda) jadi rata (laris semua). Kalau (aksesoris) yang netral ya sama. Kalau nyisa nggak bisa dipakai lagi tahun depan, kecuali kalau yang nggak ada gambar kelincinya," tegasnya.
Kemudian, salah satu penjual di jongko paling ujung kawasan Glodok, Rani mengungkap kalau pendapatannya kali ini cukup meningkat. Apalagi setelah adanya pandemi sejak 2 tahun lalu yang cukup membatasi.
"Sekarang si kita bersyukur banget kalo dibandingin dua tahun ke belakang. Omzet juga meningkat cukup besar, kalo dibanding 2 tahun lalu bisa tembus 200 persen," kata dia.
Dia menyebut kalau barang yang paling banyak dicari adalah amplop, bunga-bunga hiasan, hingga lampion ukuran sedang. Harga yang ditawarkan juga beragam, untuk gantungan pernak-pernik mulai dari Rp 10.000 untuk 3 barang.
Sementara, bunga dekorasi dipatok Rp 30.000-Rp 150.000 tergantung model dan ukuran. Lalu, lampion gantung yang ditawarkan mulai dari Rp 45.000 - Rp 150.000. Dalam periode 30 menit, dia sudah bisa mendapat belasan pelanggan yang datang ke jongkonya.
Nah, itu dia beberapa testimoni yang diberikan oleh pedagang glodok terkait meningkatnya omzet jelang hari raya imlek. Jika Sobat ingin mencari informasi lainnya terkait UMKM, perpajakan, dan berita terkini, silahkan kunjungi website kami di Sobat Buku dan Sobat Pajak, atau melalui media sosial kami di Instragram dan Facebook.