Melirik Toko Es Krim Mixue yang Menjamur di Indonesia

Sobat Pajak | 2022-30-12 18:23:13 | 2 years ago
article-sobat-pajak

Indonesia - Belakangan ini gerai es krim Mixue tengah menjadi perbincangan karena ekspansinya yang cepat. Di Indonesia sendiri gerai Mixue sudah banyak ditemukan di sejumlah titik. Gerai es krim dan minuman kekinian asal China, Mixue, kini sudah mulai menjamur di hampir seluruh wilayah Indonesia. Menjamurnya gerai es krim viral ini sepadan dengan kepopulerannya di masyarakat. Pada akhir Maret 2022, Mixue memiliki 21.582 toko. Bahkan, Mixue disebut-sebut menjadi gerai terbesar kelima di dunia, menyalip total jumlah pembukaan gerai McDonald's, jika dilihat dari kurun waktu selama tiga tahun berdiri. Terlebih, harga es krim dan minuman yang ditawarkan relatif murah.

Harga Relatif Murah

Cukup dengan uang Rp 8 ribu saja, pembeli sudah bisa menikmati satu porsi es krim cone berukuran besar. Tercatat harga paling mahal untuk es krim dari perusahaan asal China ini hanya dibanderol Rp 16 ribu. Sementara untuk milk tea dibanderol dari harga Rp 10 ribu sampai Rp 22 ribu, tergantung varian dan topping. Dipicu oleh harga yang rendah tersebut, Mixue laris-manis. Sebagian besar konsumen mengaku memilih Mixue karena harganya yang murah dan rasanya yang enak.

Pemilik Gerai

Zhang Hongchao adalah sosok di balik populernya Mixue di dunia. Hongchao mendirikan Mixue pada 1997 sebagai kedai es serut ketika dia masih menjadi mahasiswa. Saat itu, Hongchao membuka kedai pertamanya di sekitar sekolah di Zhengzhou, Provinsi Henan, China, yang secara ekonomi belum begitu maju. Bisnis awalnya tidak langsung bernama Mixue dan menjual es krim, melainkan kedai es serut bernama yang menjual es krim, es serut, dan smoothie.

Modal Pinjam dari Nenek

Saat itu, Hongchao bekerja paruh waktu di toko minuman dingin yang menjual es serut. Dia kemudian menemukan peluang bisnis dan memutuskan untuk memulai bisnisnya sendiri. Dikutip dari Food Talks, ide bisnis Hongchao ini terdengar oleh sang nenek. Dengan kerelaan hatinya, nenek Hongchao meminjamkan tabungan hidupnya sebesar 4.000 yuan atau sekitar Rp 9 juta kepada cucunya.

Dengan keterbatasan modal yang ada, toko pertama Hongchao itu hanya memiliki sebuah lemari es, beberapa bangku, dan meja lipat. Bahkan mesin es serut pertamanya merupakan hasil rakitannya sendiri. Saat itu, Mixue Bingcheng menjual tiga produk utama, yaitu es serut, es krim, dan smoothie. Terakhir, Hongchao berinovasi untuk menjual teh susu. Bisnis pertamanya ini, mampu meraup penghasilan lebih dari 100 yuan sehari atau lebih dari Rp 200 ribu per hari.

Omzet Sempat Jatuh

Meskipun usahanya mulai berjalan, namun dia mengalami kendala saat datangnya musim dingin. Usaha es krim dan minumannya mengalami penurunan omzet dibandingkan dengan musim panas. Masalah tersebut membuat Hongchao harus berbesar hati untuk menutup toko pertamanya itu. Setahun kemudian, Hongchao kembali membuka toko es miliknya. Kali ini, toko tersebut bernama Mixue Bingcheng yang berarti "Kastil es yang dibangun dengan salju yang manis". Mulanya, bisnis ini sempat gagal lantaran harga es krim yang naik hingga 10 kali lipat pada 2006. Seolah tak patah semangat, Hongchao justru memutar otak untuk mempelajari resep es krim di restorannya itu.

Kunci Sukses Mixue yang Menjamur

Dilansir dari CNBC Indonesia, salah satu kunci profitabilitas yang stabil adalah strategi pengadaan barang dan produksi. Mixue memiliki dapur pusat di dekat pemasok yang menangani semua mulai dari pembelian dan pemrosesan hingga pengiriman ke franchise.

Dilaporkan, laba franchise hanya menyumbang sekitar 1,9 persen dari pendapatan Mixue. Jumlah tersebut sebagian besar berasal dari penjualan bahan dan peralatan ke toko.

Selain itu, biaya toko juga menjadi salah satu faktor profitabilitas Mixue yang stabil. Berbeda dengan kompetitornya yang membuka gerai di pusat perbelanjaan atau mall, Mixue justru mengambil pendekatan sederhana melalui toko-toko di kota kecil dengan biaya sewa, tenaga kerja, dan biaya operasional yang cenderung lebih rendah.

Hal tersebut yang kemungkinan menjadi pemicu meningkatnya minat para pengusaha atau masyarakat untuk membuka franchise Mixue. Selain itu, strategi tersebut juga menghadirkan lapangan kerja baru.

Jika Sobat ingin mencari informasi lainnya terkait UMKM, perpajakan, dan berita terkini, silahkan kunjungi website kami di Sobat Buku dan Sobat Pajak, atau melalui media sosial kami di Instragram dan Facebook.

Article is not found
Article is not found