BNI Catat Portofolio kredit UMKM Berorientasi Ekspor Capai Rp 22 triliun

Sobat Pajak | 2022-02-11 10:46:56 | 2 years ago
article-sobat-pajak

Indonesia - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk telah meluncurkan platform BNI Xpora untuk memperkuat bisnis internasionalnya. Presiden dan Direktur BNI Royke Tumilaar mengatakan, bahwa Xpora berfungsi untuk mendorong pelaku UMKM memasuki pasar internasional yang terhubung dengan jaringan komunitas ekspat.

 

“Yayasan ini sudah kita bangun dan cukup berhasil, pada semester 1 2022 dengan total portofolio kredit UMKM berorientasi ekspor mencapai Rp 22 triliun. Kami masih melihat banyak peluang, terutama dari jaringan luar negeri kami yang cukup besar,” kata Royke, Selasa, 27 September.

 

Sementara itu, Direktur Commercial and Enterprise Bank BNI Muhammad Iqbal, mengatakan bahwa ketahanan UMKM Indonesia telah diuji di masa kritis pandemi Covid-19. Menurutnya, paruh kedua tahun ini merupakan waktu ekspansi bagi pelaku UMKM untuk bisa melaksanakan banyak rencana ekspansi yang tertunda.

 

“Kita semua tahu bahwa sektor UMKM adalah segmen ekonomi pertama yang mendorong pemulihan ekonomi nasional. Sebagai agen pembangunan, kami terus memperkuat pembangunan dan menjalin lebih banyak kerjasama. Hal ini dilakukan untuk membantu menghidupkan kembali, mempercepat bahkan memperluas kinerja UMKM untuk Go Global. BNI tentu masih optimistis dengan kelangsungan segmen UMKM di tengah kondisi inflasi yang meningkat,” kata Iqbal.

 

Iqbal melanjutkan, BNI meyakini potensi pertumbuhan kredit masih cukup baik, meskipun gejolak ekonomi masih belum bisa diprediksi. Terutama di daerah yang banyak menghidupi masyarakat, seperti perdagangan komoditas. “Pemberian kredit UMKM BNI ini pun terus tumbuh dengan tingkat yang sangat positif,” jelasnya. Ia meyakini bahwa akan bertahan dan terus berkonsolidasi, karena kegiatan ekonomi terus berkembang.

 

Iqbal menjelaskan BNI telah berhasil menyalurkan kredit kepada pelaku UMKM hingga mencapai Rp 100,2 triliun sampai Agustus 2022. Nilai tersebut naik 9,51% year on year dimana sebelumnya Rp 91,5 triliun.

“Pertumbuhan ini ditopang oleh kredit di sektor komersial dan sektor pertanian. Dimana kedua sektor ini berkontribusi lebih dari 50% terhadap struktur kredit UMKM” kata Iqbal.

 

Sebagai informasi tambahan, portofolio kredit atau portofolio pinjaman dapat dipahami sebagai jumlah aset bank yang terdiri dari pinjaman yang merupakan masalah kebijakan perbankan umum dan merupakan elemen pemandu dari kebijakan pinjaman atau untuk mendapatkan pinjaman.

Article is not found
Article is not found