Melihat Dampak dari Kenaikan Harga BBM
Indonesia - Presiden Jokowi akhirnya memutuskan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 3 September 2022 kemarin. Pertalite mengalami kenaikan dari Rp7.650 menjadi Rp10.000 per liter. Perlu diketahui konsumsi Pertalite di Indonesia mencapai 80% dari total bensin. Sehingga kenaikan harga Pertalite tentu akan mendorong kenaikan inflasi, yang mungkin saja meningkat.
Sebelumnya, banyak pihak telah mewanti-wanti bahwa pengurangan jatah subsidi BBM bakal berdampak pada inflasi, daya beli, angka kemiskinan, hingga pertumbuhan ekonomi. Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dinilai akan memicu kenaikan harga di berbagai sektor.
Sektor Transportasi
Di sektor transportasi, kenaikan tarif angkutan umum perkotaan (angkot) tak dapat dibendung. Adapun di Kota Bogor, Jawa Barat, tarif angkot resmi mengalami kenaikan. Penyesuaian tarif angkot di Kota Bogor itu telah ditetapkan dalam Surat Keputusan (SK) Wali Kota Bogor Nomor 551.2/KEP.280-DISHUB/2022 tentang Tarif Angkutan Umum Jenis Pelayanan Angkutan Kota Tipe Bus Kecil Kelas Ekonomi di Wilayah Kota Bogor.
Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, menaikkan tarif angkutan umum kota (angkot) sebesar Rp1.000 bagi pelajar dan Rp1.500 bagi penumpang umum sebagai dampak kenaikan harga BBM atau bahan bakar minyak. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor Eko Prabowo saat dikonfirmasi di Kota Bogor, Jabar, Senin, 5 September 2022, menyebutkan tarif baru angkot disepakati Rp4.000 untuk pelajar dari semula Rp3.000 dan Rp5.000 untuk orang dewasa dari sebelumnya Rp3.500.
Tidak hanya tarif angkot saja yang mengalami kenaikan. Beberapa usaha di sektor transportasi juga merencanakan akan menaikkan harganya, seperti Damri, jasa logistik, dan juga tarif argo taksi.
Inflasi
Sebelumnya, banyak pihak telah mewanti-wanti bahwa pengurangan jatah subsidi BBM bakal berdampak pada inflasi, daya beli, angka kemiskinan, hingga pertumbuhan ekonomi. Pengamat ekonomi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi mengungkapkan, berdasarkan perhitungannya, jika harga pertalite mencapai Rp 10.000, kontribusi terhadap inflasi nasional bisa mencapai 0,97 persen. Ia memperkirakan inflasi tahun berjalan bisa mencapai 6,2 persen secara tahunan.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira juga memiliki perkiraan senada. Kenaikan harga BBM yang merupakan komoditas primer tentunya akan berdampak kepada kenaikan harga komoditas lainnya.
Angka Pengangguran dan Kemiskinan
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan, dengan tingkat inflasi yang lebih tinggi, masyarakat miskin akan semakin sulit menjalani kehidupan sehari-hari. Situasi ini berpotensi pula menambah jumlah penduduk miskin di Indonesia
BBM sangat diperlukan untuk operasional perusahaan, sehingga jika harganya kian mahal akan membebani biaya produksi hampir seluruh sektor dan lini bisnis. Akibatnya, perusahaan akan meminimalisir biaya operasional, misalnya dengan menghentikan rekrutmen karyawan baru hingga Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Menjawab serangkaian prediksi ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah akan terus memantau dampak dari kenaikan harga BBM bersubsidi. Sebab sebagaimana diketahui, kenaikan harga BBM akan berdampak terhadap tingkat indeks harga konsumen (IHK) hingga roda perekonomian nasional. Namun demikian, ia menilai penambahan anggaran bantuan sosial (bansos) sebesar Rp24,17 triliun akan mampu meminimalisir dampak lonjakan harga BBM. Ia mengklaim, tingkat kemiskinan dapat dijaga melalui penyaluran bansos yang terdiri dalam tiga skema, yaitu pemberian BLT, bantuan subsidi gaji, dan dana untuk membantu sektor transportasi.