Dampak Konflik China dan Taiwan ke Perdagangan Indonesia
Indonesia - Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto menyampaikan bahwa ketegangan geopolitik atau konflik China vs Taiwan perlu diwaspadai. Dia menilai tensi ketegangan kedua negara tersebut dapat mempengaruhi sektor perdagangan. Kedua negara tersebut merupakan mitra dagang yang penting bagi Indonesia.
Setianto mengatakan sumbangan ekspor dan impor China mencapai lebih dari 20 persen terhadap total ekspor dan impor Indonesia. Sementara itu, sumbangan ekspor dan impor Taiwan pun tercatat terus mengalami peningkatan hingga Juni 2022, meski relatif kecil dibandingkan China.
Data BPS pun menyebutkan, ekspor Indonesia ke Taiwan pun meningkat. Setianto menjelaskan terkait dengan China dan Taiwan bahwa mereka adalah eksportir utama untuk komponen elektronik dunia.
Jika dirincikan, China merupakan eksportir terbesar pertama di dunia untuk mesin pengolah data otomatis dan unitnya (computer) dan office machine part, serta eksportir kedua terbesar untuk sirkuit elektronik terpadu (integrated circuits). Sementara itu, Taiwan merupakan eksportir terbesar pertama di dunia untuk sirkuit elektronik terpadu (integrated circuits) dan eksportir terbesar keempat untuk office machine part.
Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya juga menyatakan kewaspadaannya terhadap dampak dari konflik ini. Dia berpendapat ketegangan dapat memicu memburuknya hubungan dagang dunia yang selama ini cenderung baik.
Cina dan Taiwan tidak hanya berperan sebagai mitra dagang besar Indonesia tetapi juga dua investor besar Indonesia. Pada 2021, investasi Cina mencapai 3,2 miliar dolar AS dan menjadi negara penanam modal asing (PMA) terbesar ketiga di Indonesia. Sementara, Taiwan menjadi terbesar ke-10 dengan investasi 316,9 juta Dolar AS. Hal ini juga membuat Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia ikut mewaspadai konflik ini. Kementerian Investasi juga tengah mendalami upaya agar dampak konflik tersebut tidak terlalu dalam terhadap investasi.