Utang Luar Negeri Indonesia Turun Menjadi 403 Miliar Dolar AS
Indonesia - Bank Indonesia (BI) telah mengumumkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir triwulan II 2022 tercatat sebesar 403 miliar dolar AS. ULN ini mengalami penurunan dimana kuartal sebelumnya sebesar 412,6 miliar dolar AS.
Posisi ULN pemerintah pada triwulan II 2022 sebesar 187,3 miliar dolar AS megalami penurunan dibandingkan dengan posisi ULN pada triwulan sebelumnya sebesar 196,2 miliar dolar AS. Secara tahunan, ULN pemerintah mengalami kontraksi sebesar 8,6 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 3,4 persen (yoy).
Penurunan tingkat ULN pemerintah ini dikarenakan adanya pelunasan pinjaman bilateral, komersial, dan multilateral yang jatuh tempo pada periode April hingga Juni 2022; Pelunasan Surat Berharga Negara (SBN) domestik yang jatuh tempo serta volatilitas di pasar keuangan global yang cenderung tinggi juga berpengaruh pada perpindahan investasi SBN domestik ke instrumen lain, yang menyebabkan mengurangi porsi kepemilikan investor nonresiden pada SBN domestik.
Pemerintah dalam memenuhi kebutuhan belanja prioritas pada triwulan II 2022 antara lain mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (24,6% dari total ULN Pemerintah), sektor jasa pendidikan (16,6%), sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (15,1%), sektor konstruksi (14,2%), serta sektor jasa keuangan dan asuransi (11,7%). Penarikan ULN pada triwulan-II 2022 masih diutamakan untuk mendukung belanja prioritas Pemerintah, termasuk upaya penanganan Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Sementara itu, ULN swasta pada triwulan II 2022 tercatat sebesar 207,1 miliar dolar AS dimana mengalami sedikit penurunan dari 207,4 miliar dolar AS pada triwulan I 2022. Secara tahunan, ULN swasta terkontraksi 1,1% (yoy), dimana lebih rendah dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 1,5% (yoy). Berdasarkan sektornya, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi; sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin, sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan dengan pangsa mencapai 77,3 persen dari total ULN swasta. ULN tersebut tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 74,5% terhadap total ULN swasta.
Secara keseluruhan, ULN Indonesia pada triwulan II 2022 tetap terkendali, terlihar dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 31,8%, menurun dibandingkan dengan rasio pada triwulan sebelumnya sebesar 33,8%. Ditambah dengan ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 86,7% dari total ULN.
Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya agar struktur ULN tetap sehat. Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, dengan meminimalisir risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.