Jangan Salah Membedakan Omzet dengan Profit
Indonesia - Dalam dunia berbisnis, tentu kita sering mendengar istilah profit dan omzet. Tapi, tidak sedikit orang yang masih salah menaknai dua kata ini. Padahal dua kata ini merupakan hal yang berbeda dan menjadi tolak ukur yang penting dalam keberhasilan bisnis.
Pengertian Profit
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), profit memiliki arti untung, keuntungan, atau manfaat. Dalam bisnis, profit bisa diartikan sebagai pendapatan bersih atau besar uang yang didapatkan dari penjualan sesudah dikurangi Harga Pokok Produksi (HPP) dan biaya.
Sebagai contoh, Bu Rima mendapatkan penjualan sebesar Rp30.000.000 dalam satu periode. Besar HPP dalam satu periode adalah Rp15.000.000 dan biaya lain-lainnya sebesar Rp 10.000.000. Dengan informasi tersebut, besar profit yang diperoleh oleh Bu Rime dalam periode tersebut sebesar Rp5.000.000.
Pengertian Omzet
Sedangkan, omzet adalah besar pendapatan dari hasil penjualan produk usaha dalam periode waktu tertentu. Omzet ini belum dikurangi dengan HPP dan beban lainnya. Secara kesimpulan, omzet ini bisa juga disebut sebagai penghasilan bruto atau laba kotor. Merujuk pada pengertiannya, omzet bisa dihitung dengan cara mengalikan harga jual produk dengan kuantitas produk yang dijual.
Contoh perhitungan omzet, Pak Ari berhasil menjual 100 pasang sepatu dengan harga jual Rp 400.000 per pasang. Berarti disini kita bisa menghitung besar omzet Pak Ari dalam periode tersebut adalah Rp 40.000.000.
Omzet dan Profit dalam Bisnis
Dalam dunia bisnis, pengusaha bisa memilih mana yang mereka lebih utamakan, apakah profit atau omzet. Jika pengusaha mengejar profit yang besar dengan omzet yang kecil, begitu juga sebaliknya maka pengusaha harus memperhatikan jenis usaha yang dijalankan.
Bagi mereka yang mengejak omzet yang besar, mereka cocok dengan bisnis yang bersifat fast moving atau produk cepat kadaluarsa karena perputaran invetori produk jauh lebih penting agar menghindari produk kadaluarsa yang berakibat fatal untuk perusahaan. Namun, pengusaha juga harus mengukur cashflow dan profit yang tepat agar bisa mengetahui seberapa lancar perputaran inventori.
Jika ingin mengejar profit yang besar, maka bisnis yang cocok untuk dijalankan adalah tipe bisnis dengan produk pasar ritel atau juga menjual produk yang tidak memiliki waktu kadaluarsa. Namun, untuk mendapatkan profit yang besar biasanya biasanya pengusaha memilih bisnis dengan orientasi jangka pendek dan persaingan yang ketat.
Tidak lupa juga agar bisa mencapai omzet dan profit yang tinggi, pengusaha harus bisa mengatur keuangannya dengan baik dan bisa menjaga aliran kas mengalir dengan lancar. Pengelolaan keuangan juga menjadi faktor yang penting agar bisa mencapai omzet dan profit yang maksimal.