Pemerintah Minta UMKM RI Berinovasi Pada Kemasan Produk

Fatimah | 2020-14-12 12:45:45 | 4 years ago
article-sobat-pajak

Jakarta - Daya tarik pada suatu produk salah satunya dapat dilihat dari pengemasannya. Desain pengemasan tentunya perlu menarik dan estetik dengan tujuan menambah emotional benefit kepada seluruh konsumen. Hal inilah yang menjadi penambah pada nilai jual suatu produk.

Tidak hanya daya tarik tapi pelaku usaha juga perlu memikirkan fungsi estetik pada pengemasan produk agar tetap terjaga hal utama yang hendak disampaikan pada suatu produk kepada konsumen. Ada baiknya kemasan perlu dilakukan dengan baik agar dapat memberikan pengaruh kepada calon konsumen untuk membeli suatu produk.

Melalui kabar Antara.com, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan kabar kepada para pelaku Unit Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM) untuk lebih memperhatikan fungsi kemasan pada suatu produk. Beliau bahkan memberikan contoh suatu negara yang memiliki pengemasan yang menarik yaitu Jepang.

Menurut Luhut Binsar Pandjaitan, pengemasan perlu diperhatikan dan dilakukan inovasi-inovasi baru. Permintaan tersebut juga disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, bahwa negara Timur Tengah memiliki keterkaitan yang besar terhadap investasi kepada UMKM yang dapat melakukan pengemasan yang menarik.

Selain itu, Luhut Binsar Pandjaitan juga menyampaikan pesan kepada e-commerce raksasa seperti Shopee untuk memberikan bantuan berupa pelatihan kepada pelaku UMKM. Bantuan pelatihan yang dimaksud yaitu hal-hal terkait kemasan, pemasaran hingga financing.

Menurut pemerintah bahwa adanya perubahan yang dilakukan para pelaku UMKM terhadap teknik pengemasan dapat dijadikan strategi dalam menggaet minat konsumen.

Apabila minat konsumen meningkat maka roda perekonomian dapat berputar kembali. Perputaran pada roda ekonomi inilah yang sebenarnya ingin dicapai kembali untuk kepentingan bersama dalam menghadapi resesi selama pandemi. Apabila hal tersebut tercapai maka penerimaan negara pun dapat pulih kembali.

Perlu diingat kembali bahwa pada kabar sebelumnya pemerintah menyampaikan bahwa motor penggerak dalam mencapai target program pemulihan ekonomi nasional (PEN) adalah UMKM itu sendiri.

Pemerintah bahkan melakukan pengalokasian anggaran dengan jumlah sebesar Rp 350 triliun dengan total pagu sebesar Rp 695,2 triliun. Kebijakan tersebut dilakukan sebagai bentuk peduli pemerintah kepada masyarakat terutama para pelaku UMKM dalam ikut mensejahterakan program PEN dan bertahan selama menghadapi pandemi Covid-19.

Selain pengalokasian anggaran, pemerintah juga memberikan bantuan tunai langsung dengan jumlah sebesar Rp 2,4 juta kepada para pelaku UMKM. bagi pelaku usaha UMKM bantuan tersebut masih dapat diterima dan dicairkan. Pendaftar dapat melakukan pemeriksaan status BLT UMKM yang sudah cair atau belum melalui pesan singkat berupa SMS dari BRI atau dapat melihat pada laman eform.bri.co.id/bpum.

Adapun syarat pencairan dana UMKM e-Form BRI sangat mudah yaitu penerima perlu membawa buku tabungan, kartu ATM, KTP dan Surat Pernyataan yang sudah ditandatangani oleh aparat Desa setempat, serta notifikasi SMS penerima Banpres Produktif (BPUM).

Article is not found
Article is not found