Cara Mengatasi Ancaman Siber Pada UMKM
Jakarta - Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia kian meningkat. Semua lini industri UMKM kini sudah mulai menjamur di mana-mana. Mulai dari kuliner, transportasi, jasa, kerajinan, hingga pengolahan limbah. Para pelaku UMKM Indonesia juga sangat cepat beradaptasi dengan dunia digital sekarang ini.
Sektor UMKM merupakan salah satu pilar utama penggerak ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,17% pada triwulan ke-2 tahun 2023 sangat dipengaruhi oleh UMKM. Oleh karena itu, pemerintah sangat menaruh perhatian kepada para pelaku bisnis UMKM. Mulai dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah telah mengeluarkan peraturan untuk mengatur bisnis skala kecil dan menengah ini.
Perkembangan dunia digital akhir-akhir ini juga sejalan dengan perkembangan UMKM. Kondisi ini pula yang dimanfaatkan oleh pelaku bisnis UMKM untuk mengembangkan bisnisnya. Mulai dari promosi penjualan, pembukuan, hingga sistem kepegawaian. Akan tetapi, sisi positif dari perkembangan digitaliasi UMKM tersebut bukannya tanpa risiko.
Ancaman siber untuk pelaku bisnis UMKM kian hari kian menghantui. Dalam laporan terbarunya, Kaspersky mengungkapkan banyak sekali pihak-pihak jahat dan tidak bertanggung jawab mengincar sektor UMKM dengan segala cara dan taktik. Peneliti Kaspersky mengungkapkan sepanjang Januari hingga Juni 2023 sebanyak 730 karyawan UMKM di Indonesia menjadi korban malware atau perangkat lunak berbahaya yang menyamar menjadi aplikasi bisnis.
Sebenarnya, angka ini menunjukkan penurunan dari sisi karyawan terdampak dibandingkan tahun kemarin. Akan tetapi, masalah seperti ini harus menjadi perhatian serius bagi pelaku UMKM. Jenis malware seperti trojan dan virus dapat merusak perangkat serta jaringan, bahkan dalam kuantitas yang lebih besar dapat membahayakan data pelanggan dan karyawan.
Dari data Kaspersky juga diperoleh data jumlah file unik yang digunakan oleh penjahat siber meningkat hingga 123,73% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Mereka juga telah berhasil memblokir lebih dari 11.000 file berbahaya yang memang menargetkan UMKM di Indonesia selama semester pertama tahun 2023. Angka ini meningkat sebesar 83,18% dibandingkan dengan tahun lalu.
General Manager Asia Tenggara Kaspersky, Yeo Siang Tiong, mengungkapkan sektor UMKM Indonesia harus membangun pertahanan siber yang lebih dari sebelumnya. Sebagai Langkah preventif pertama bagi pelaku bisnis UMKM yaitu melakukan pemetaan gangguan yang sering dihadapi yang berkaitan dengan keamanan siber. Hal ini sangat perlu dilakukan dengan melihat potensi pertumbuhan ekonomi yang sangat besar di Indonesia terutama di sektor UMKM.
Pelaku bisnis UMKM disarankan untuk meningkatkan keamanan siber. Cara-cara yang dapat dilakukan antara lain memetakan potensi gangguan keamanan siber, menerapkan kebijakan pengendalian karyawan, dan memahami tindakan yang tepat yang dapat diambil untuk bisnis mereka baik tidakan mandiri maupun kolaboratif.
Penjahat siber menargetkan UMKM dengan segala jenis ancamannya bukannya tanpa alasan. Mereka beranggapan UMKM tidak memiliki sistem keamanan siber yang kuat, terlebih perputaran uang di industri UMKM yang tidak sedikit. Alasan itulah yang membuat para penjahat siber bisa terus menjalankan aksinya. Jenis ancaman yang biasa ditemui yakni penyamaran malware sebagai perangkat lunak bisnis hingga phishing dan penipuan melalui email. Serangan siber semacam ini dapat membuat kerugian finansial bagi bisnis tersebut dan kerugian reputasi yang cukup besar.
Upaya lain yang dapat dilakukan pemilik bisnis UMKM untuk mengamankan bisnis mereka antara lain menambah pengetahuan tentang ancaman siber yang dapat diikuti dengan pelatihan keamanan siber. Pelatihan semacam ini sudah mulai banyak digelar baik dari pemerintah maupun swasta dengan tujuan yang sama yaitu membuat pelaku bisnis UMKM dapat mencegah dan menanggulangi masalah yang berkaitan dengan keamanan siber.
Pemerintah sebagai pengawas dan regulator juga perlu untuk membuat aturan yang komprehensif berkaitan dengan keamanan siber ini. Pencegahan dan penanggulangan masalah terkait ancaman siber terutama untuk pelaku UMKM perlu digalakkan, karena kendali perekonomian nasional ini ada di tangan mereka.